Kita sadari sebagai seorang muslim yang beriman tidak menutup kemungkinan masih sering berbuat dosa. Besar ataupun kecil tetap mengotori batin dan menjadi penghalang ibadah kita.
Membicarakan masalah taubat tentu saja tidak bisa terlepas dari perbuatan dosa. Bagi kita orang awam taubat bisa diartikan permohonan ampunan kepada ALLAH dan berjanji tidak akan mengulanginya. Bila kita sudah berniat dengan sungguh-sungguh melakukan taubat, maka hendaknya kita menyesali perbuatan kita, lalu berjanji dalam hati, berkata pada diri sendiri untuk tidak mengulanginya kembali. Dalam Al Quran kita dianjurkan untuk bertaubat tidak dengan main-main, artinya harus dengan sungguh-sungguh bertaubat sesuai dengan firman Allah di QS. At Tahrim 8 yang artinya "Wahai orang yang beriman, Taubatlah engkau kepada Allah dengan sebenar-benarnya taubat."
Dalam ayat lain Allah menganjurkan bertaubat dan memberi pengharapan kepada kita. Dengan taubat kita akan mendapatkan suatu kemenangan dalam mengalahkan hawa nafsu. Firman Allah dalam QS. An Nur 31 yang artinya "Dan bertaubatlah engkau sekalian kepada Allah semoga engkau mendapatkan kemenangan."
Ketahuilah bahwa Allah adalah Zat Yang Maha Pengasih dan Pengampun. Allah membuka pintu taubat kepada hambanya yang benar-benar mau bertaubat yang sesuai firman Allah dalam QS. Al Baqarah 222 yang artinya "Bahwasanya Allah mencintai orang yang bertaubat dan ia mengasihi pula orang-orang yang membersihkan diri dari noda dosa."
Bagaimana caranya kita betaubat yang harus dilakukan dengan sungguh-sungguh !
Rosulullah adalah orang yang maksum, terlepas dari perbuatan dosa. Namun demikian, beliau selalu melakukan taubat, bahkan mungkin taubatnya lebih sering dia lakukan daripada kita melakukannya. Dari Abu Hurairah, RA. katanya " Aku mendengar Rasulullah bersabda : Demi ALLAH, saya bertaubat dan minta ampunan kepada ALLAH, dalam sehari sebanyak lebih dari 70 kali." HR. Imam Al Bukhari.
Dicontohkan dalam Al Qur'an kisah Nabi Adam AS, dia pernah memakan buah kuldi kemudian bertaubat dengan sungguh-sungguh. Perbuatan Nabi Adam AS bukanlah merupakan suatu perbuatan dosa, melainkan karena khilaf. Seperti termaktub dalam surat At Thaha yang artinya : "Dan sesungguhnya kami telah memberikan perintah kepada Adam dulu, namun ia ternyata lupa dan kami tidak mendapatinya berkemauan teguh". Sedangkan pertaubatanya Nabi Adam AS dijelaskan pada QS. At Thaha : 122 yang artinya :"Kemudian ia (Adam) dipilih lagi oleh Tuhannya dan diterima taubatnya serta diberi oleh ALLAH hidayah."
Bersambung.....
Membicarakan masalah taubat tentu saja tidak bisa terlepas dari perbuatan dosa. Bagi kita orang awam taubat bisa diartikan permohonan ampunan kepada ALLAH dan berjanji tidak akan mengulanginya. Bila kita sudah berniat dengan sungguh-sungguh melakukan taubat, maka hendaknya kita menyesali perbuatan kita, lalu berjanji dalam hati, berkata pada diri sendiri untuk tidak mengulanginya kembali. Dalam Al Quran kita dianjurkan untuk bertaubat tidak dengan main-main, artinya harus dengan sungguh-sungguh bertaubat sesuai dengan firman Allah di QS. At Tahrim 8 yang artinya "Wahai orang yang beriman, Taubatlah engkau kepada Allah dengan sebenar-benarnya taubat."
Dalam ayat lain Allah menganjurkan bertaubat dan memberi pengharapan kepada kita. Dengan taubat kita akan mendapatkan suatu kemenangan dalam mengalahkan hawa nafsu. Firman Allah dalam QS. An Nur 31 yang artinya "Dan bertaubatlah engkau sekalian kepada Allah semoga engkau mendapatkan kemenangan."
Ketahuilah bahwa Allah adalah Zat Yang Maha Pengasih dan Pengampun. Allah membuka pintu taubat kepada hambanya yang benar-benar mau bertaubat yang sesuai firman Allah dalam QS. Al Baqarah 222 yang artinya "Bahwasanya Allah mencintai orang yang bertaubat dan ia mengasihi pula orang-orang yang membersihkan diri dari noda dosa."
Bagaimana caranya kita betaubat yang harus dilakukan dengan sungguh-sungguh !
- Harus menyesali diri atas dosa yang diperbuat.
- Berjanji dalam hati untuk berhenti selama-lamanya dari kebiasaan yang menimbulkan dosa atau dari perbuatan yang kita sesali.
- Berjanji dengan kesaksian atas nama Allah untuk tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut.
- Bila kita berdosa sesama manusia, maka harus meminta maaf kepada orang yang bersangkutan.
Rosulullah adalah orang yang maksum, terlepas dari perbuatan dosa. Namun demikian, beliau selalu melakukan taubat, bahkan mungkin taubatnya lebih sering dia lakukan daripada kita melakukannya. Dari Abu Hurairah, RA. katanya " Aku mendengar Rasulullah bersabda : Demi ALLAH, saya bertaubat dan minta ampunan kepada ALLAH, dalam sehari sebanyak lebih dari 70 kali." HR. Imam Al Bukhari.
Dicontohkan dalam Al Qur'an kisah Nabi Adam AS, dia pernah memakan buah kuldi kemudian bertaubat dengan sungguh-sungguh. Perbuatan Nabi Adam AS bukanlah merupakan suatu perbuatan dosa, melainkan karena khilaf. Seperti termaktub dalam surat At Thaha yang artinya : "Dan sesungguhnya kami telah memberikan perintah kepada Adam dulu, namun ia ternyata lupa dan kami tidak mendapatinya berkemauan teguh". Sedangkan pertaubatanya Nabi Adam AS dijelaskan pada QS. At Thaha : 122 yang artinya :"Kemudian ia (Adam) dipilih lagi oleh Tuhannya dan diterima taubatnya serta diberi oleh ALLAH hidayah."
Bersambung.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar